Mata malas atau amblyopia rentan terjadi pada anak-anak

Mata malas atau amblyopia rentan terjadi pada anak-anak. Kondisi ini menyebabkan kualitas atau fokus penglihatan yang dihasilkan oleh kedua mata berbeda. Mata malas dapat sembuh bila dideteksi dan diatasi sedini mungkin.

Tapi, terkadang orangtua justru tidak mengenali gejala mata malas yang bisa saja terjadi pada anak-anaknya. Padahal, mata malas ini dapat diketahui sejak dini, dan orangtua sangat berperan penting akan hal ini.

Gejala Mata Malas Pada Anak
Gejala mata malas ini sendiri sangat mudah dikenali, dan dapat diketahui dengan mudah kok. Anda sebagai orangtua, harus mewaspadai gejala mata malas pada anak ini. Apa sajakah gejala mata malas pada anak? Berikut gejalanya:

1. Mata terlihat tidak bekerja secara bersamaan
2. Salah satu mata sering bergerak ke arah dalam atau luar
3. Anak sering memicingkan mata atau menutup salah satu mata ketika melihat
4. Anak sering memiringkan kepala agar dapat melihat dengan lebih jelas

Jika terjadi gejala tersebut pada anak, maka orangtua diharapkan untuk segera membawa anak ke dokter mata terdekat agar dapat segera ditangani oleh dokter spesialis mata. Bila mata malas diketahui lebih dini, maka pencegahan dan terapi yang dilakukan akan lebih efisien.

mata malas
mata malas rentan terjadi pada anak
Artikel Terkait:

REKOMENDASI PERIKSA MATA PADA HARI MINGGU DI GRESIK
11+ DAFTAR PENYAKIT MATA YANG DITANGANI DOKTER MATA
Penyebab Mata Malas
Amblyopia terjadi saat koneksi saraf dari salah satu mata ke otak tidak terhubung secara sempurna pada masa kanak-kanak. Mata dengan kemampuan penglihatan yang buruk akan mengirimkan sinyal visual yang kabur atau keliru ke otak.

Otak kemudian akan mengirimkan sinyal lebih sedikit pada mata yang buruk. Lama-kelamaan, kinerja kedua mata menjadi tidak seimbang dan otak tidak menerima sinyal dari mata. Gangguan perkembangan visual ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa di antaranya meliputi: Orthokeratology

Mata juling (strabismus). Mata juling merupakan penyebab terbanyak di balik amblyopia. Riwayat keluarga sering menjadi penentu untuk kondisi anak seperti ini.
Gangguan refraksi, yaitu adanya perbedaan refraksi pada kedua mata sehingga mata dengan penglihatan yang lebih jelas akan menjadi dominan untuk melihat. Contoh gangguan refraksi adalah rabun jauh/ mata minus, rabun dekat, serta astigmatisme. Gangguan refraksi ini pada dsarnya hanya bisa disembuhkan melalui tindakan LASIK, namun di usia anak-anak (yakni di bawah 18 tahun) biasanya dokter spesialis mata akan memberikan terapi alat bantu penglihatan seperti kacamata atau lensa Ortho K.
Katarak pada anak. Amblyopia yang diakibatkan katarak sering menyebabkan kondisi yang paling parah.
Untuk menyembuhkan Katarak sendiri, dibutuhkan tindakan atau Operasi Katarak untuk penyembuhannya.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *